Apa Itu Aliran Filsafat Progresivisme

 Filsafat

Rangkuman materi yang bisa dijadikan point-point dalam powerpoint




ALIRAN FILSAFAT PROGRESIVISME

Pengertian

    Progresivisme berasal dari kata “progres” yang berarti kemajuan. Secara harfiah progresivisme diartikan sebagai aliran yang menginginkan kemajuan-kemajuan secara cepat 

    Progresivisme merupakan suatu aliran yang menekankan bahwa pendidikan bukan sekedar pengetahuan, tetapi mengarah pada pelatihan kemampuan berpikir siswa dengan melibatkan aktivitas-aktivitas yang melatih keaktifan, kreatif dan dinamis dalam menghadapi berbagai problem dalam lingkungannya. Juga proses sosialisasi, yang mengembangkan potensi intelektual anak sehingga diharapkan mampu mengatasi persoalan-persoalan yang terdapat di lingkungan masyarakat. Progresivisme sifatnya negatif ( karena menolak otoritasme dan absolutisme ) dan positif (karena menaruh kepercayaan terhadap kekuatan alamiah manusia)

Prograsivisme disebut juga :

  • Instrumentalisme
kemampuan intelegensi manusia sebagai alat untuk hidup, untuk kesejahteraan dan untuk mengembangkan kepribadian manusia
  • eksperimentalisme
menyadari dan mempraktikkan asas eksperimen untuk menguji kebenaran suatu teori 
  • environmentalisme
karena aliran ini menganggap lingkungan hidup itu mempengaruhi pembinaan kepribadian

  


Gagasan Dasar Progresivisme

Dasar filosofis dari aliran Progressivisme adalah :

1. Realisme Spiritualistik 

Memiliki keyakinan bahwa gerakan pendididikan progresif bersumber dari prinsip-prinsip spiritualistik dan kreatif dari Froebel dan Montessori serta ilmu baru tentang perkembangan anak.  

2. Humanisme Baru

Menekankan pada penghargaan terhadap harkat dan martabat manusia sebagai individu. 


Konsep Dasar Progresivisme 

1. Ontologi (Realita) 
Bertumpu pada 3 hal yaitu : 

  • Asas Hereby ialah adanya kehidupan realita yang amat luas tidak terbatas sebab kenyataan alam semesta adalah kenyataan dalam kehidupan manusia. 
  • Pengalaman adalah kunci pengertian manusia atas segala sesuatu. Manusia punya potensi pikiran (mind) yang berperan dalam pengalaman. Eksistensi dan realita mind hanyalah di dalam aktivitas, dalam tingkah laku. sesuatu. Pengalaman ialah suatu realita yang telah meresap dan membina pribadi. 
  • Pikiran (mind) sebagai fungsi manusia yang unik. Manusia hidup karena fungsi-fungsi jiwa yang ia miliki. Potensi intelegensi ini meliputi kemampuan mengingat, imaginasi, menghubung- hubungkan, merumuskan, melambangkan dan memecahkan masalah serta komunikasi dengan sesamanya. Mind ini ialah integrasi di dalam kepribadian, bukan suatu entity (kesatuan lahir) sendiri. Eksistensi dan realita mind hanyalah di dalam aktivitas. Mind adalah apa yang manusia lakukan. Mind pada prinsipnya adalah berperan di dalam pengalaman. 


2. Epistemologi (Pengetahuan) 

    Pandangan epistemologi progresivisme ialah bahwa pengetahuan itu informasi, fakta, hukum, prinsip, proses, dan kebiasaan yang terakumulasi dalam pribadi sebagai proses interaksi dan pengalaman. Pengetahuan diperoleh manusia baik secara langsung melalui pengalaman dan kontak dengan segala realita dalam lingkungan, ataupun pengetahuan diperoleh langsung melalui catatan-catatan. Pengetahuan adalah hasil aktivitas tertentu. Makin sering kita menghadapi tuntutan lingkungan dan makin banyak pengalaman kita dalam praktik, maka makin besar persiapan kita menghadapi tuntutan masa depan. Pengetahuan harus disesuaikan dan dimodifikasi dengan realita baru di dalam lingkungan. 


3. Aksiologi (Nilai) 

    Dalam pandangan progresivisme di bidang aksiologi ialah nilai timbul karena manusia mempunyai bahasa, dengan demikian menjadi mungkin adanya saling hubungan. Jadi masyarakat menjadi wadah timbulnya nilai-nilai. Bahasa adalah sarana ekspresi yang berasal dari dorongan, kehendak, perasaan, kecerdasan dari individu-individu. Nilai itu benar atau tidak benar, baik atau buruk apabila menunjukkan persesuaian dengan hasil pengujian yang dialami manusia dalam pergaulan. 

    Pandangan pendidikan progresivisme menghendaki yang progresif. Tujuan pendidikan     hendaklah diartikan sebagai rekonstruksi pengalaman yang terus menerus. Pendidikan hendaklah bukan hanya menyampaikan pengetahuan kepada peserta didik untuk diterima saja, melainkan yang lebih penting daripada itu adalah melatih kemampuan berpikir dengan memberikan stimuli-stimuli. 




Progresivisme Dalam Pendidikan




    Progresivisme merupakan suatu aliran yang menekankan bahwa pendidikan berisi beragam aktivitas yang mengarah pada pelatihan kemampuan berpikir mereka secara menyeluruh, sehingga mereka dapat berpikir secara sistematis melalui cara-cara ilmiah menuju pemilihan alternatif yang paling memungkinkan untuk pemecahan masalah yang tengah dihadapi. bukanlah sekedar upaya pemberian sekumpulan pengetahuan kepada subjek didik 

Aliran progresivisme ini mengutamakan pendidikan berpusat pada anak dan menjadikan pendidik hanya sebatas sebagai fasilitaor, pembimbing, dan pengarah bagi peserta didik. 


Tujuan dari aliran progresivisme dalam pendidikan 

Tujuan dari aliran progresivisme dalam pendidikan ialah ingin :

  1. Merubah praktik pendidikan yang selama ini terkesan otoriter menjadi demokratis
  2. Lebih menghargai potensi dan kemampuan anak
  3. Peserta mendorong untuk dilaksanakannya pembelajaran yang lebih banyak melibatkan peserta didik 

    Inti proses pendidikan bagi aliran ini terdapat pada anak didik, karena anak didik dalam konsepnya adalah manusia yang memiliki potensi rasio dan intelektual yang akan berkembang melalui pengkondisian pendidikan. Anak didik adalah manusia yang aktif, kreatif dan dinamis dalam menghadapi berbagai problem dalam lingkungannya. Juga sebagai suatu proses sosialisasi, yang mengembangkan potensi intelektual anak Sehingga sekolah yang ideal menurut aliran ini adalah sekolah mengaksentuasikan isi pendidikannya pada persoalan-persoalan yang terdapat di lingkungan masyarakat

bukan berarti, bahwa anak didik mesti diarahkan untuk mengikuti keinginan-keinginannya, bila kenyataanya bahwa ia tidak cukup matang dalam menentukan tujuan-tujuan yang jelas. Kendatipun pada hakikatnya, anak didik mesti menentukan sendiri proses belajarnya, namun ia bukanlah suatu penentu final. Eksistensinya memerlukan bimbingan dan pengajaran dari para pendidik. 

konsep dasar aliran progresivisme yang tidak memaksakan pembelajaran kepada pengajar, menghargai dan mengakui yang diajari memiliki kemampuan yang baik, serta mengutamakan ilmu sosial terapan.

 

Sejarah Progresivisme

    Berkembang dengan pesat pada permulaan Abad ke-20 terutama di negara Amerika Serikat. progresivisme lahir sebagai protes terhadap kebijakan-kebijakan pendidikan konvensional yang bersifat formalis tradisionalis.Gerakan progresif terkenal luas karena reaksinya terhadap formalisme dan sekolah tradisional yang membosankan, yang menekankan disiplin keras, belajar pasif, dan banyak hal-hal kecil yang tidak bermanfaat dalam pendidikan. Tokoh-tokohnya antara lain, Charles S. Peirce, William James, dan John Dewey, dan eksperimentalisme, seperti Francis Bacon, John Locke dengan J.J. Rousseau 

 

 

Materi lain 

https://diandametinambunan.wordpress.com/blog/dian-dame-tinambunan/aliran-filsafat-pendidikan-progresivisme/

Comments

Popular Posts