Etika Intelektual
Filsafat Ilmu
ETIKA INTELEKTUAL
Pentingnya Etika Intlektual
Etika dapat disama artikan dengan moral, susila, atau perilaku-perilaku manusia yang baik dan benar. Moral dinilai atau diukur dari perilaku manusia yang menciptakan penasfiran yang berbeda beda sehingga timbulah berbagai konflik mengenai ilmu pengetahuan yang berkembang disertai dengan moral dari sana lah muncul teori etika. Namun teori etika tidak selalu serta merta menjadi pegangan dalam mengambil keputusan untuk dijadikan pertanggungjawaban. Meski demikian teori etika berguna menjadi dasar analisis bagi pengembangan ilmu supaya tidak melanggar norma serta menghormati martabat kemanusiaan. Selain itu pengembangan ilmu pengetahuan haruslah mempertimbangkan moral, bukannya berdasarkan suatu tuntutan atau kewajiban yang terbentuk dari kebutuhan manusia itu sendiri.
perkembangan ilmu tidak hanya dipandang dari sisi keberhasilan menciptakan suatu penemuan pengetahuan tertentu namun juga harus berpijak pada proyeksi tentang kemungkinan akankah dapat diterima oleh masyarakat atau individu individu selaku pengguna ilmu pengetahuan tersebut. Sebagaimana pentingnya etika intelektual, ilmuan atau cendekiawan secara pribadi harus dapat memaknai pentingnya hal tersebut sebagai penentu dalam proses pengambilan keputusan yang dipertimbangkan secara moral.
Kepribadian Seseorang Di Barat Tidak Dianggap Bagian Etika Intelektual
Etika merupakan sebuah sesuatu dimana dan bagaimana cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi tentang standard dan penilaian moral. Selain itu, etika ini mencangkup analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggung jawab. Jadi, kenapa kepribadian seorang intelektual yang berkaitan dengan perilaku seksual tidak dianggap bagian dari etika intelektual karena dibarat penilaian baik dan buruknya terhadap seseorang tidak dipandang berdasarkan perilaku terutama perilaku seksual. Di budaya barat penilaian terhadap seseorang lebih mengutamakan apa yang telah orang tersebut capai didalam kehidupannya atau prestasi apa yang telah dia capai dan dia kuasai.
Filofofi Filsafat Timur
Filsafat timur merupakan produk pemikiran masyarakat asia terutama cina dan india. Pemikiran filsuf pada dunia timur lebih mementingkan keseimbangan, harmoni dan kesatuan antara manusia dengan lingkungan sekitar maupun masyarakat sekitar. Untuk membedakan intelektual/cendikiawan filsafat timur dengan barat maka dipaparkan pemikiran china dan india dengan sedikit perbandingan dengan pemikiran barat.
1. Pemikiran Filsafat Cina
Hormat kepada orang tua mendasari konsep etika dalam pemikiran filsafat Cina, khususnya dalam hubungan kekeluargaan, yang kemudian dikembangkan melalui konsep loyalty melandasi hubungan ke masyarakatan maupun kebangsaan dalam arti luas. Sifat ini kurang begitu menonjol dalam pemikiran filsafat barat. Selain hormat kepada orangtua yang merupakan salah satu karakteristik pemikiran filsafat cina, kejiwaan orang cina juga memiliki peranan serta pengaruh dalam berbagai aspek kehidupan baik pribadi, keluarga, masyarakat, bangsa, maupun Negara.
Keseimbangan cukup menonjol dalam pemikiran filsafat cina. Manusia dalam hidup ini diseyogyakan selalu menjaga keseimbangan, agar ia dapat hidup bahagia. Sifat secara rinci diajarkan dalam yin-yang, yang menyatakan bahwa di alam semesta itu pada dasarnya terdapat dua prinsip yaitu prinsip positif(yang) dan negative(yin).
Itu merupakan dasar pemikiran filsafat cina mengenai intelektual harus seimbang dengan kepribadian yang baik menurut pemikiran filsafat cina.
2. Pemikiran Filsafat India
Pertama, Hinduisme. Hinduisme merupakan peletak dasar dari tradisi pemikiran filsafat india yang mendasarkan pemikiran-pemikiranya pada otoritas. Dapat diartikan sebagai cara hidup khas bagi suatu bangsa secara menyeluruh, suatu etos nasional yang tak bisa dijamah meskipun bukan tidak nyata.
Kedua, tujuan utama dalam pemikiran filsafat timur untuk menjadi orang yang biajksana dan bahagia. Dlam arti hidup ini penuh dengan ketentraman dan keselamatan. Pemikiran filsafat barat lebih diarahkan untuk memahami rahasia alam semesta dan menmukan ilmu pengetahuan yang baru. Hal ini juga dapat diketahui bahwa para filsuf timur lebih menekankan pada manusia untuk hidup menyesuaikan diri dengan alam semesta, sedangkan pemikiran barat selalu berusaha untuk menaklukan alam demi kepentingan manusia.
Ketiga, pemikiran filsafat timur sering lebih bersifat pesimis, pasif, dan menekankan harmoni, sedangkan filsafat barat bersifat optimis, aktif dan penuh konflik. Begitu pula manusia sebagai individu dalam pemikiran barat mendapatkan otonominya yang besar, sedangkan dalm pemikiran filsafat timur lebih ditekankan peranan manusia dalam kehidupan social sebagai masyarakat
Itulah dasar pemikiran filsafat timur mengenai mengapa antar intelektual dan kepribadian yang baik harus seimbang.
Sumber :
Bartens,K. (2007). Etika. Jakarta:PT.GramediaPustaka Utama.
https://www.kompasiana.com/khofidlaturrofiah/5db4e5e5097f366b2a07ae82/tokoh-tokoh-filsafat
https://www.idntimes.com/science/discovery/mas-halfi/tokoh-tokoh-penting-ilmu-filsafat-c1c2
Comments
Post a Comment