Komunikasi Efektif
KOMUNIKASI EFEKTIF
Komunikasi efektif secara garis besar berarti menyampaikan sesuatu dengan cara yang tepat dan jelas sehingga informasi yang disampaikan dapat dengan mudah dipahami oleh orang lain.
Contoh komunikasi efektif :
- Tidak keluar konteks
- Penggunaan kalimat yang sederhana
- Melihat latar belakang komunikan
- memperhatikan bahasa tubuh
- Kontrak waktu yang jelas
- Penggunaan strategi komunikasi
- Pemanfaaran media komunikasi
- Sebagai komunikator berikan kesan antusias ketika berbicara dengan komunikan
- Beradaptasi dengan bahasa tubuh dan perasaan komunikan. Rasakan bagaimana perasaan mereka pada saat komunikasi dengan mengamati bahasa tubuh dan nada suara
- Dengarkan dan perhatikan semua lawan bicara katakan. Jangan terlalu berfokus pada apa yang akan kita sampaikan selanjutnya selagi mereka berbicara.
- Beri motivasi dan dukungan
- Mengenali sasaran audiens
- Menetapkan tujuan komunikasi
- Merancang pesan
- Pemilihan media
- Peranan komunikastor dalam komunikasi
- Mengumpulkan umpan balik
LANGKAH-LANGKAH MENGEMBANGKAN
KOMUNIKASI EFEKTIF
__
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Komunikasi merupakan suatu proses penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan. James Stoner (Wijaya, 1993) menyatakan bahwa komunikasi adalah proses dimana seseorang berusaha memberikan pengertian dengan cara pemindahan pesan. Berkaitan dengan tujuan komunikasi, Onong Uchyana (2004) menambahkan pengertian bahwa komunikasi merupakan proses penyampaian suatu pesan untuk memberitahu, atau mengubah sikap, pendapat atau perilaku baik langsung secara lisan ataupun tidak langsung melalui media tertentu. Strategi komunikasi bermuara pada terjadinya komunikasi yang efektif.
Komunikasi efektif secara garis besar berarti menyampaikan sesuatu dengan cara yang tepat dan jelas sehingga informasi yang disampaikan dapat dengan mudah dipahami oleh orang lain. Komunikasi yang efektif juga perlu dibina dalam lingkungan sekolah, organisasi, bahkan masyarakat sosial. Keharmonisan dan kemajuan suatu kelompok besar juga salah satunya bergantung pada sebuah komunikasi yang efektif. Komunikasi efektif itu sendiri dapat dikembangkan dengan beberapa langkah-langkah dan strategi. Oleh karena itu makalah ini akan membahas mengenai langkah dan strategi dalam mengembangkan komunikasi efektif.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu komunikasi efektif dan apa contohnya?
2. Bagaimana langkah-langkah pengembangan komunikasi efektif?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu komunikasi efektif beserta contohnya
2. Untuk mengetahui bagaimana langkah-langkah pengembangan komunikasi efektif
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Komunikasi efektif dan contohnya
Komunikasi Efektif adalah saling bertukar informasi, ide, kepercayaan, perasaan dan sikap antara dua orang atau kelompok yang hasilnya sesuai dengan harapan. Berikut ini ada beberapa macam contoh atau gambaran dari komunikasi efektif tersebut sehingga kita bisa mencoba menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Simak uraian ringkasnya berikut ini:
1. Tidak Keluar Konteks
Komunikasi organisasi harus memiliki tujuan yang jelas sehingga membuat proses tersebut tidak keluar konteks. Distraksi yang mungkin saja terjadi adalah ketika proses komunikasi tersebut dipengaruhi oleh hal-hal lain yang bisa menyebabkan informasi tidak disampaikan dengan tepat. Contohnya yaitu, ketika akan mengkoordinasikan mengenai jalannya rapat, hindari untuk menyelingi dengan candaan-candaan yang kurang penting. Tujuan penerapan komunikasi dalam organisasi Tujuan penerapan komunikasi dalam organisasi perlu ditentukan sehingga proses yang ada akan berjalan sesuai konteks.
2. Penggunaan Kalimat yang Sederhana
Penggunaan kalimat yang sederhana memiliki makna bahwa komunikasi yang dilakukan hendaknya tidak terlalu bertele-tele. Contohnya, kita bisa menyebutkan poin inti dari informasi yang ingin kita sampaikan tanpa harus membuat pengantar yang terlalu panjang. Kita bisa mendalami ini dengan mengetahui konsep komunikasi dalam organisasi.
3. Melihat Latar Belakang Komunikan
Latar belakang komunikan juga perlu diketahui ini dalam rangka untuk mempermudah proses komunikasi yang akan kita lakukan. Perhatikan bahasa apa yang komunikan gunakan, termasuk adakah hal-hal tertentu yang perlu diperhatikan selama berkomunikasi dengannya.
4. Memperhatikan Bahasa Tubuh
Bahasa tubuh juga perlu kita perhatikan. Isyarat-isyarat non verbal seperti misalnya pandangan yang kurang antusias, tangan yang menutup, ini akan mempengaruhi juga proses komunikasi organisasi yang akan dilakukan.
5. Kontrak Waktu yang Jelas
Penetapan kontrak waktu yang jelas adalah contoh komunikasi efektif dalam organisasi. Kita bisa mengatakan bahwa “saya membutuhkan 10 menit untuk berdiskusi dengan Anda” sehingga komunikasi kita bisa lebih memiliki target. Kontrak waktu menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi efektivitas komunikasi organisasi.
6. Penggunaan Strategi Komunikasi
Strategi komunikasi organisasi yang tepat juga diperlukan dalam koordinasi. Perhatikan jenis komunikasi yang akan digunakan, apakah komunikasi vertikal, horizontal atau keluar dan lain sebagainya.
7. Pemanfaatan Media Komunikasi
Media komunikasi bisa dimanfaatkan untuk membuat penyampaian informasi bisa dilakukan dengan tepat. Seperti misalnya, kita bisa memanfaatkan penggunaan video conference call ketika ada informasi penting yang sifatnya segera untuk disampaikan akan tetapi terhalang oleh jarak.
8. Evaluasi Komunikasi
Setelah proses komunikasi dilakukan, jangan lupa lakukan evaluasi dengan membuat validasi informasi yang sudah dikirimkan apakah sama atau ada perbedaan tertentu. Hal ini penting supaya ketika ada kesalahan informasi, bisa segera dilakukan klarifikasi.
2.2 Langkah-langkah mengembangkan komunikasi efektif
Untuk dapat mengembangkan komunikasi yang efektif maka perlu diperhatikan beberapa langkah sebagai berikut :
1. Mengenali Sasaran Audiens
Sebelum melakukan komunikasi seseorang perlu mengetahui dan memahami siapa saja yang akan menjadi sasaran komunikasi tersebut. Sudah tentu ini tergantung pada tujuan komunikasi. Apapun tujuan, metode, dan banyaknya sasaran, pada diri komunikan perlu memperhatikan faktor-faktor sebagai berikut:
a) Kerangka referensi.
Kerangka referensi seseorang terbentuk dalam dirinya sebagai hasil dari perpaduan pengalaman, pendidikan, cita-cita, gaya hidup, norma hidup, status sosial, ideologi, dan lain-lain.
b) Situasi dan kondisi.
Faktor situasi ini terjadi pada saat komunikan akan menerima pesan yang disampaikan oleh komunikator. Situasi yang bisa menghambat komunikasi harus bisa diantisipasi sebelumnya. Sedangkan yang dimaksud kondisi adalah keadaan fisik dan psikis komunikan pada saat ia sedang menyampaikan atau menerima pesan komunikasi. Komunikasi kita tidak akan efektif jika komunikan sedang marah, sedih, bingung, sakit, atau lapar.
2. Menetapkan Tujuan Komunikasi
Tujuan penyampaian informasi harus jelas untuk apa. , apakah agar komunikan hanya sekedar mengetahui ataukah agar komunikan melakukan tindakan tertentu.
3. Merancang Pesan
Idealnya, pesan harus mampu mengundang perhatian komunikan untuk memahami topik yang disampaikan serta pada akhirnya mendapat respon yang sesuai. Dalam merangkai pesan, komunikator harus memperhatikan isi dan struktur pesan.
4. Pemilihan Media
Ada berbagai macam media komunikasi yang jumblahnya banyak, mulai dari yang tradisional sampai dengan modern. Untuk mencapai sasaran komunikasi kita bisa memilih salah satu atau menggabungkan beberapa media tergantung dari tujuan yang akan dicapai, pesan yang akan disampaikan, dan teknik yang akan dipergunakan. Peran media sangatlah penting untuk membantu proses komunikasi tersebut dan masing-masing media memiliki kelebihan atau keunggulan dan kekurangan.
5. Peranan Komunikator dalam Komunikasi
Ada beberapa faktor esensi yang harus diperhatikan oleh komunikator melakukan komunikasi yaitu:
a) Kredibilitas sumber.
Faktor kedua yang bisa menyebabkan komunikasi berhasil adalah kepercayaan komunikan pada komunikator. Kepercayaan ini banyak bersangkutan dengan profesi keahlian yang dimiliki seorang komunikator.
b) Daya tarik sumber.
Seorang komunikator akan berhasil dalam komunikasi jika mampu mengubah sikap, opini, dan perilaku komunikan melalui mekanisme daya tarik, yakni ketika pihak komunikan merasa bahwa komunikator ikut serta dengannya. Dengan kata lain, komunikan merasa memiliki kesamaan dengan komunikator sehingga komunikan bersedia taat pada isi pesan yang disampaikan komunikator.
6. Mengumpulkan Umpan Balik
Setelah mengirimkan pesan, komunikator harus meneliti pengaruh pesan tersebut pada audiens. Ini mencakup menanyakan kepada audiens sasaran apakah mereka masih mengingat pesan, berapa kali mereka melihatnya, hal apa saja yang mereka ingat, bagaimana pendapat mereka mengenai pesan tersebut, dan sikap mereka sebelum dan sesudah pesan.
Selain beberapa langkah diatas, untuk menjadikan sebuah komunikasi akan menjadi lebih efektif maka perlu memperhatikan beberapa hal seperti Pertama, sebagai komunikator berikan kesan bahwa anda antusias berbicara dengan mereka. Ini akan menunjukkan bahwa ada rasa peduli kepada mereka, dan membuat perasaan mereka lebih positif serta percaya diri. Mereka akan lebih terbuka kepada anda dan sangat mungkin memiliki percakapan yang mendalam dengan anda. Kedua, beradaptasi dengan bahasa tubuh dan perasaan mereka. Rasakan bagaimana perasaan mereka pada saat komunikasi dengan mengamati bahasa tubuh dan nada suara. Dari sudut pandang ini, anda dapat menyesuaikan kata-kata, bahasa tubuh, dan nada suara anda sehingga mereka akan merespon lebih positif. Ketiga, dengarkan dan perhatikan semua yang mereka katakan. Jangan terlalu berfokus pada apa yang akan anda katakan selanjutnya selagi mereka berbicara. Sebaliknya, dengarkan setiap kata yang mereka katakan dan responlah serelevan mungkin. Hal ini menunjukkan bahwa anda benar-benar mendengarkan apa yang mereka katakan dan anda sepenuhnya terlibat di dalam suasana bersama dengan mereka. Selanjutnya, beri mereka motivasi. Jika orang yang anda hadapi lebih muda atau dalam posisi yang lebih sulit dari anda, mereka mungkin ingin mendengar beberapa kata motivasi dari anda karena anda lebih berpengalaman atau anda tampaknya menjalani kehidupan dengan baik. Jika anda ingin memiliki hubungan yang sehat dengan orang tersebut, anda tentu saja tidak ingin tampak seperti anda memiliki semuanya sementara mereka tidak. Yakinkan mereka bahwa mereka dapat melampaui masalah dan keterbatasan mereka.
BAB 3
PENUTUP
3.1 Simpulan
Komunikasi Efektif adalah saling bertukar informasi, ide, kepercayaan, perasaan dan sikap antara dua orang atau kelompok yang hasilnya sesuai dengan harapan. Untuk dapat mengembangkan komunikasi yang efektif maka perlu diperhatikan beberapa langkah. Sebelum melakukan komunikasi seseorang perlu mengetahui dan memahami siapa saja yang akan menjadi sasaran komunikasi tersebut. Sudah tentu ini tergantung pada
tujuan komunikasi.
DAFTAR PUSTAKA
https://adoc.tips/langkah-langkah-mengembangkan-komunikasi-yang-efektif.html (diakses pada 7 April 2020)
http://kuinginbaca.blogspot.com/2016/10/langkah-langkah-dalam-mengembangkan.html?m=1 (diakses pada 7 April 2020)
https://pakarkomunikasi.com/contoh-komunikasi-efektif-dalam-organisasi (diakses pada 9 April 2020)
Tulisan yg bagus, tetap berkarya
ReplyDelete